Investasi saham saat ini tengah menjadi tren yang sedang naik daun. Ada banyak orang mulai melakukan investasi saham dengan berbagai tujuan, namun sayangnya tidak semua paham dengan risiko yang bisa saja terjadi.
Tidak sedikit yang kemudian salah menerapkan strategi cara investasi saham yang tepat sehingga pada akhirnya mengalami kerugian. Lantas, bagaimana sebaiknya melakukan investasi saham yang tepat? Yuk, simak ulasannya pada penjelasan berikut.
Dalam investasi saham, seorang investor bisa saja mengalami kerugian ketika nilai jual saham tersebut lebih rendah dibandingkan dengan nilai belinya. Risiko pada investasi sejatinya bisa menimpa siapa pun, termasuk pada seseorang yang sudah berpengalaman sekalipun.
Kendati demikian, investor hingga trader saham sukses dan berpengalaman akan selalu punya cara untuk mengatasi hingga menghindari berbagai kendala risiko ini dengan beberapa cara seperti:
1. Memahami emiten yang akan diinvestasikan
Menurut Warren Buffett, investasi bukan hanya sekadar bagaimana mengembalikan uang, namun juga mengenai risiko yang diambil untuk menghasilkan pengembalian itu juga. Apabila kita mengalami pengalaman buruk saat berinvestasi, biasanya kita tidak akan lagi mempercayainya lagi terlepas dari potensi apa yang dimilikinya.
Oleh karena itu, kunci penting dari investasi adalah mempelajari dan memahami perusahaan yang akan diinvestasikan. Hal ini penting supaya Smart People bisa mengetahui dengan siapa investasi uang tersebut dilakukan dan apa yang akan dilakukan dengan uang tersebut.
2. Memposisikan diri sebagai pemilik perusahaan
Ketika Smart People sedang berinvestasi nabung saham suatu perusahaan, tentu yang diinvestasikan juga berkaitan dengan posisi dan prospek pertumbuhan perusahaan tersebut. Berapa pun ukuran investasi yang dilakukan, Smart People telah menjadi bagian dari pemilik perusahaan itu.
Oleh karena itu, perlu selalu ditanamkan bahwa dalam membangun, menumbuhkan, dan mempertahankan pertumbuhan perusahaan tersebut perlu dilakukan dalam jangka panjang. Jadi, investasi yang Smart People lakukan memang tidak langsung memberikan hasil dalam waktu yang cepat.
3. Bertindak ‘serakah’ ketika orang lain merasa takut
Pembelajaran lain yang bisa diaplikasikan yakni dengan memastikan kembali pasang surut dari harga saham yang sedang ingin Smart People investasikan. Ketika pasar terus melonjak, maka faktor seperti keserakahan dan ketakutan akan ada dalam pergerakan pasar.
Sebagai contoh, dengan adanya pandemi membuat banyak orang takut untuk berinvestasi. Namun, tidak sedikit yang malah memanfaatkan peluang tersebut dengan membeli saham meskipun sedang murah-murahnya (value investing). Langkah ini dilakukan dengan membeli saham dengan harga murah namun tetap dengan penghitungan saham potensial.
4. Hindari meminjam uang untuk berinvestasi
Akan ada banyak kesempatan yang datang apabila pasar saham sedang mengalami banyak surplus di mana setiap investor merasa ingin selalu menginvestasikan uangnya untuk memaksimalkan hasil yang ingin didapatkannya. Sayangnya, beberapa orang bahkan melangkah jauh dengan meminjam uang ke mana pun, baik ke keluarga, saudara, teman, dan sebagainya.
Adapun cara investasi saham seperti ini tentu perlu Smart People hindari, bahkan meskipun Anda berpikir bahwa biaya pinjaman lebih rendah dibandingkan pengembalian dari pasar saham tersebut. Yang Smart People harus paham, pasar saham sangat berisiko dengan situasi yang berubah-ubah.
Dengan begitu, strategi yang sebaiknya dilakukan adalah dengan mengikuti alokasi investasi melalui surplus bulanan hingga berbagai portofolio investasi yang ada. Smart People juga harus bijak mengalokasikan keuangan sehingga keuangan tetap terjaga maksimal.
5. Tidak memperhatikan pasar saham terus menerus
Investasi di pasar saham sejatinya adalah untuk jangka panjang sehingga Smart People harus mempunyai kesabaran yang cukup. Dengan sering melihat pergerakan pasar secara terus menerus, biasanya akan membuat kita menjadi lebih panik dan pada akhirnya memprovokasi kita untuk mengambil keputusan yang salah.
Hal ini dapat dihindari dengan lebih fokus pada perusahaan dan dana tempat Smart People berinvestasi dibandingkan dengan pergerakan harga harian. Naik turunnya saham adalah hal yang wajar, baik menciptakan peluang maupun ancaman. Hal ini tentu harus ditanamkan dalam diri Smart People, terutama yang sedang belajar saham untuk pemula.
6. Strategi investasi saham Wake Up Call
Strategi ini dipopulerkan oleh Lo Kheng Hong, seorang investor yang sudah malang-melintang dalam dunia investasi saham. Strategi ini biasanya dilakukan dengan beberapa cara, yakni yang pertama dengan mencari saham potensial namun berada di posisi yang salah (underprice).
Selain itu, pegang terus saham tersebut dengan tetap sabar dan selalu membaca laporan keuangan dari sebuah saham. Selanjutnya, jual saham tersebut pada saat harganya sedang naik, terutama sewaktu sudah mendekati harga wajar dan bahkan telah mencapai harga sasaran.
Demikian beberapa tips dan cara investasi saham yang dapat meminimalisir terjadinya risiko besar. Nah, untuk bisa mendapatkan imbal hasil terbaik dengan risiko yang minim, tentu perlu didukung oleh banyak hal, salah satunya aplikasi investasi.
Supaya investasi saham Smart People semakin lancar, manfaatkanlah aplikasi RHB TRADESMART ID. Aplikasi yang bisa diakses langsung lewat hp ini memiliki berbagai fitur lengkap untuk setiap transaksi yang dijalankan. Tunggu apa lagi, segera download aplikasi RHB Tradesmart di Play Store dan App Store sekarang!